Gerakan literasi guru menulis di Bumi Lembata-NTT kembali memunculkan kuncup baru. Kali ini, khabar baik datang dari SMPN 2 Omesuri-Satap Wailolon.
Diprakarsai oleh sosok seorang Kepala Sekolah inspiratif dan visioner, Marcel Lolonrian, gerakan literasi mulai menggeliat di sekolah ini.
Marcel Lolonrian, Kepala SMPN 2 Omesuri
Bagi seorang Marcel, gerakan literasi di sekolah, harus dimulai dari guru. Guru mesti duluan memberikan contoh dan teladan berupa karya-karya literasi, sebelum para murid dilibatkan di dalamnya.
Logikanya adalah, kalau guru tidak punya karya, bagaimana berharap murid punya karya? Kalau guru tidak bisa menulis, bagaimana anak dituntut menjadi penulis hebat? Kalau guru tidak bisa menggunakan gawean atau perangkat IT secara baik untuk kebutuhan literasinya, maka jangan salahkan kalau anak pun akan menggunakan gaweannya untuk segala sesuatu yang salah.
Pada puncak perayaan Hari Guru,25/11/2020 lalu, Marcel membuktikan refleksi cerdasnya ke dalam sebuah praktek budaya literasi yang baru. Sebuah inovasi di tingkat sekolah diciptakan. Ia meluncurkan sebuah "blog sekolah" untuk kepentingan informasi sekolah, namun lebih dari pada itu sebagai media untuk guru-gùrunya menulis.
Dan hasilnya luar biasa, "blog sekolah SMPN 2 Omesuri" benar-benar menjadi roh baru untuk para guru. Satu demi satu guru mulai tergerak untuk menulis. Blog sekolah telah menjadi media baru bagi guru untuk menulis.
Menurut Marcel, ke depan, dari blog sekolah yang telah terisi oleh semua karya hebat guru, akan dirubah ke website resmi sekolah. Dan kalau SMPN 2 Omesuri sudah memiliki website resmi sekolah, maka semua guru wajib punya blog pribadi untuk mendukung website sekolah. Hal baik ini tentu akan juga berpengaruh langsung ke anak didik dan kemampuan literasinya.
Salut untuk SMPN 2 Omesuri! (M3)
Tags
INFOPENDIDIKAN