BUKA KEGIATAN MGMP TINGKAT SPENSA NUBATUKAN, INI PESAN SEKRETARIS PKO KAB. LEMBATA: DI MASA BDR, GURU TIDAK BOLEH MENYERAH DENGAN SITUASI

 

Ket. gambar (dari kiri), Kabid SMP (Silvester Sili Bala Nilan, S.Pd), Sekretaris Dinas PKO Kab. Lembata ( Muhammad Faizal Al Afdal, S.Pd.M.Si) dan Kepsek SMPN 1 Nubatukan (Melky Muda Making,S.Pd)



BUKA KEGIATAN MGMP TINGKAT SPENSA NUBATUKAN, INI PESAN SEKRETARIS DINAS PKO KAB. LEMBATA: DI MASA BDR, GURU TIDAK BOLEH MENYERAH DENGAN SITUASI


Mengawali proses belajar mengajar pada semester kedua, tahun pelajaran 2020/2021, SMP Negeri 1 Nubatukan (Spensa Nubatukan) menggelar Musyawara Guru Mata Pelajaran (MGMP) tingkat satuan pendidikan. 

Musyawarah guru yang rencananya akan dilaksanakan sejak tanggal hari ini, 7 Januari hingga 9 Januari 2021 mendatang, dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dinas PKO Kab. Lembata yang baru, Muhammad Faizal Al Afdal, S.Pd.M.Si.

Kehadiran Sekretaris Dinas PKO Kab.Lembata  didampingi oleh Kepala Bidang SMP di Spensa Nubatukan hari ini, disambut hangat oleh para guru peserta musyawarah.  Kehadiran kedua orang pejabat dinas tersebut dimaknai sebagai bentuk dukungan tersendiri bagi para guru di Spensa Nubatukan, dalam melaksanakan kegiatan perencanaan kerja, di awal semester kedua tapel 2020/2021.

 Apalagi, apa yang akan dihasilkan oleh guru Spensa Nubatukan dalam perencanaan hari ini, sangat menentukan berhasil tidaknya program BDR  sesuai Surat Edaran Bupati Lembata Nomor:  TUK.421/ 06/DPKO/I/2021.

Dalam arahannya, Faizal menegaskan bahwa guru jangan pernah menyerah dengan situasi yang ada. BDR adalah sikap tegas pemerintah dalam melindungi segenap warganya, khususnya para pelajar, dari wabah pandemi covid 19. Diketahui hingga saat ini, Kabupaten Lembata masih berada pada zona merah paparan wabah covid 19. 

Selain pandemi covid 19, Kabupate Lembata juga baru saja dilanda erupsi gunung berapi Ile Lewotolok. Di mana, dampak yang timbul akibat bencana alam ini pun sangatlah berat bagi dunia pendidikan. 

Sekolah-sekolah di dua kecamatan yang mengitari gunung berapi Ile Lewotolok, yakni kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, harus diliburkan total demi alasan keamanan dan keselamatan anak-anak. Namun demikian, saat ini semester kedua baru saja dimulai, dan apapun alasannya, anak-anak harus bersekolah. Anak-anak harus tetap mendapatkan ilmu pengetahuan. Anak-anak harus tetap bertumbuh dan berkembang.


 

" Hari Senin, 4 Januri 2021 lalu, saya serah terima jabatan di Dinas PKO. Kemudian, Selasa, 5 Januari 2021, saya dapat ùndangan membuka kegiatan MGMP Tingkat Spensa Nubatukan.

 Saya langsung bilang ke pak Kabid SMP, bahwa saya harus ikut kegiatan ini. Bagi saya, kegiatan MGMP adalah bukti profesionalnya seorang guru dalam menjalankan tugas pokoknya. Sebab, melalui MGMP para guru akan melakukan refleksi  dan menetapkan langkah strategis untuk terus maju.

Semester ini, kita kembali BDR. Satu Lembata melaksanakan BDR. Entah itu "daring atau pun luring", bagi saya guru dan sekolah punya seribu satu macam strategi agar anak tetap mendapat ilmu di tengah bencana. 

Saya percaya, setiap sekolah punya inovasi untuk bisa terus bertahan di tengah pandemi. Juga guru-guru pun demikian. Di manapun kelas itu berada, apapun itu situasinya, pendidikan sebagai jaminan cerdasnya sebuah bangsa, tetap harus terjaga,"ujar Faizal dalam sambutannya. 


PERLU ADA MGMP TINGKAT KABUPATEN UNTUK SAMAKAN PERSEPSI



Dalam diskusi di sela-sela perjalanan musyawarah, Faizal, sekretaris dinas PKO yang baru, yang juga sebelumnya adalah seorang guru, menegaskan bahwa MGMP seperti ini harus dilakukan di semua jenjang. 

Perlu ada MGMP tingkat Kecamatan dan juga Kabupaten. Hal ini sangat penting, sebab untuk membuat sebuah pemetaan kualitas pendidikan secara menyeluruh, MGMP harus dimulai dari satuan pendidikan, kecamatan hingga kabupaten. 

" Saya melihat, apa yang dilakukan oleh rekan-rekan guru di Spensa Nubatukan hari ini, patut diberi apresiasi. Karena ini bagian dari perencanaan yang harus dilakukan sebuah satuan pendidikan dan para pendidik yang ada di dalamnya. 

Perencanaan harus dibuat secerdas mungkin. Kalau rencananya sudah cerdas, pasti prosesnya juga akan cerdas, dan tentu hasil yang dicapai, akan sesuai harapan.

Perencanaan yang sama seperti ini, harus bisa dibuat juga di kecamatan-kecamatan hingga tingkat kabupaten. 

Saya percaya, meskipun di masa pandemi covid 19, pendidikan kita tetap tidak akan goyah, karena seluruh guru dan sekolah telah mengawali semester ini dengan melakukan perencanaan yang matang, melalui musyawarah yang profesional," tegas Faizal.


RADIO KOMUNITAS SPENSA FM, BISA JADI SOLUSI BDR BAGI SELURUH SISWA SD DAN SMP DI KOTA LEWOLEBA



Setelah membuka kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) tingkat sekolah, Faizal didampingi Kepala SMPN 1 Nubatukan dan Kepala Bidang SMP langsung meninjau stasiun radio komunitas Spensa FM.

Menurut Faizal, radio komunitas adalah salah satu alternatif solusi belajar paling baik, hemat,dan sehat di masa pandemi covid 19.

" Saya kira, stasiun radio komunitas ini bisa dikembangkan lebih luas lagi dari sisi pemanfaatannya. Jadi jangan hanya dipakai atau didengar saja oleh siswa Spensa Nubatukan saja, tetapi juga bisa diakses frequensinya oleh seluruh siswa dari sekolah jenjang SD dan SMP, di kota Lewoleba.

Karna yang namanya radio komunitas, tentu jangkauan frequensinya pun terbatas. Minimal di kota Lewoleba, seluruh siswa bisa mengakses pembelajaran melalui radio ini. 

Tinggal saja diatur teknisnya. Barangkali kalau pagi, para siswa SMP belajar di radio, maka sore hari, bisa untuk siswa SD. 

Modul belajarnya tentu tetap satu saja, untuk semua siswa di setiap jenjang, di kota Lewoleba. Maka dari itulah, mengapa perlu ada MGMP tingkat kecamatan dan Kabupaten," papar Faizal.

GURU-GURU DI ILE APE DAN ILE APE TIMUR, TIDAK BOLEH MENYERAH



Bagi Faizal, sekolah, guru dan siswa yang paling menderita di semester kedua ini adalah yang berasal dari kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur.

 Mengapa? Karena selain pandemi covid 19 yang mengharuskan sekolah mesti BDR, namun bencana alam erupsi gunung Ile Lewotolok yang masih terus terjadi hingga saat ini, turut mempengaruhi efektifitas belajar di sana.

" Kita turut prihatin atas nasib rekan-rekan guru dan anak-anak didik kita di Ile Ape dan Ile Ape Timur, saat ini. Saya membayangkan betapa menderitanya mereka di sana. 

Selesai dari Spensa Nubatukan hari ini, agenda saya adalah meninjau langsung semua sekolah di keliling gunung Ile Lewotolok. Saya harus bertemu para guru, juga para siswanya. Secara cepat, saya harus bisa membuat kesimpulan terbaik, guna menyelamatkan nasib anak-anak di sana.

Prinsipnya, apapun itu kondisinya, anak-anak harus tetap bisa belajar. Dan kuncinya tetap ada pada kita guru. 

Saya percaya, teman-teman guru di sana, adalah para guru penuh dedikasi. Saya akan terus mendukung mereka untuk tidak boleh menyerah dengan semua situasi di sekitarya. 

Dan sekembali dari sana nanti, saya pastikan dinas harus sudah punya konsep, bagaimana menjalankan pendidikan yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi anak-anak di Ile Ape dan Ile Ape Timur," tutup Faizal. (M3)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama