SPENSA NUBATUKAN GELAR SOSIALISASI SKEMA TAPEL 2020/2021 BAGI SELURUH ORANG TUA/WALI SISWA SECARA BERTAHAP


SMP Negeri 1 Nubatukan (Spensa Nubatukan) - Kabupaten Lembata - NTT mengawali Hari Pertama Masuk Sekolah (HPMS) pada tahun pelajaran 2020/2021 dengan menggelar tiga hari sosialisasi skema pembelajaran dalam masa pandemi covi 19 bagi seluruh orang tua/wali siswa. Sosialisasi tersebut akan dilaksanakan selama tiga hari yakni Senin, 13 Juli 2020 diperuntukan bagi seluruh orang tua/wali kelas VII, Selasa, 14 Juli 2020 diperuntukan bagi seluruh orang tua/wali kelas VIII dan Rabu, diperuntukan bagi seluruh orang tua/wali kelas IX.

Sosialisasi skema pembelajaran tapel 2020/2021 pada seluruh orang tua/wali murid, merupakan jawaban lembaga pendidikan atas tuntutan regulasi. Di mana, pihak sekolah wajib melaksanakan sosialisasi sekaligus dengar pendapat dari para orang tua/wali murid terkait skema pembelajaran yang akan diberlakukan di Spensa Nubatukan.

Regulasi yang harus disosialisasi secara transparan kepada para orang tua/wali murid tersebut adalah terkait Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri: Menteri Pendidikan, Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan,  Instrusksi  Bupati Lembata Nomor: TUK. 420/1336/DPKO/VII/2020 dan Protap pecegahan covid 19 di areal Spensa Nubatukan.

Menurut Kepala SMPN 1 Nubatukan, Melky Muda Making, S.Pd, tahun pelajaran baru tetap dibuka pada tanggal 13 Juli 2020, namun aktifitas belajar tatap muka baru bisa dilaksanakan pada bulan September 2020.

 Hal ini penting, mengingat grafik kenaikan data positip covid 19 secara nasional maupun provinsi NTT terus saja meningkat dari waktu ke waktu, dan regulasi juga mengamanatkan demikian.

" Hari ini, kita buka tahun pelajaran 2020/2021 di Spensa Nubatukan. Namun kami tetap tegas, aktifitas tatap muka antara guru dan peserta didik, baru akan kita laksanakan di bulan September 2020 mendatang.

 Keputusan ini, sama sekali tidak bertolak belakang dengan SKB 4 Menteri dan Instruksi Bupati Lembata Nomor 420. Di mana, pada SKB 4 Menteri, persekolahan tatap muka jenjang SMP baru akan dilaksanakan di bulan September, sementara pada Instruksi Bupati Lembata Point 8, juga kita jadikan dasar untuk memutuskan.

Di tingkat sekolah, kita sudah punya protap pencegahan covid. Bahkan sangat lengkap. Semua yang masuk areal persekolahan kita pasti akan kita perhatikan secara detail sesuai protokoler covid 19 yang ada.

 Namun menjadi pertanyaan, bagaimana dengan anak atau peserta didik kita dan kehidupan sosialnya di rumah atau pada komunitas sosialnya?

Kita akan sangat mengalami kesulitan melaksanakan pemetaan di tingkat ini. Apakah 743 anak didik kita bersama keluarganya masing-masing aman di luar sana? Bagaimana kita bisa tahu kalau ada anggota keluarga anak didik kita yang baru saja kembali dari daerah dengan zona merah? Apakah mereka jujur dan melaksanakan protokoler covid 19 secara mandiri dengan tetap berada di rumah dan membatasi ruang kehidupan sosial? Apakah kita bisa jujur? Peluang rezikonya masih sangat tinggi.

Oleh karena itu, lembaga ini tetap tegas dengan keputusannya, yakni tetap Belajar Dari Rumah (BDR) dalam masa transisi ini (Juli - September 2020). Kalau nanti setelah dievaluasi oleh otoritas daerah kita, dan kita telah dipastikan aman, maka kita akan sangat bisa melakukan persekolahan dengan sistem tatap muka, seperti sedia kala " ujar Melky.

Sikap tegas sekolah terkait skema pembelajaran tapel 2020/2021 pada masa transisi, mendapatkan sambutan dan dukungan baik dari pihak orang tua/wali murid. Masing-masing pihak sama-sama bersepakat untuk melaksanakan pembelajaran dengan sistem dalam jaringan (daring)/online dan luar jaringan (luring)/offline. Sekolah memberikan jaminan penuh pada orang tua, bahwa tidak anak yang tidak mendapatkan akses layanan pendidikan di masa BDR. Sekolah akan terus secara intens membangun komunikasi baik dengan orang tua, guna mendukung suksesnya pembelajaran di masa transisi.

Usai melaksanakan tiga hari sosialisasi bagi seluruh orang tua/wali murid, pihak sekolah berkomitmen, sosialisasi serupa akan dilaksanakan pada seluruh peserta didik Spensa Nubatukan pada tanggal 20, 21, dan 22 Juli 2020 mendatang. Hal ini dipandang sangat penting, sebab pada kondisi extraordinary seperti saat sekarang, semua komponen pendidikan dalam satu satuan pendidikan, mesti punya pemahaman dan komitmen yang sama, termasuk peserta didiknya. (M3)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama