PURNA-BHAKTINYA SANG SESEPUH: KAMI TAK INGIN ADA KATA SELAMAT TINGGAL

 


" Kami tak ingin ada kata pisah. Kami tak ingin ada kata selamat tinggal. Yang kami inginkan hanyalah kata semoga kita terus berjumpa kembali.." ( Konda Ladjar/KTU Spensa Nubatukan).

 

Pernyataan ini disampaikan Kepala Tata Usaha (KTU) Spensa Nubatukan, Konda Mado Ladjar, S.Pd, ketika membawakan sambutan dalam acara temu pisah bersama bapak Abdullah Liliweri, wakil kepala sekolah urusan sarana Spensa Nubatukan, Senin, 17/8/2020. 

Bapak Abudllah Liliweri adalah sosok yang paling dituakan dan menjadi sesepuh serta panutan dalam keluarga besar Spensa Nubatukan. Beliau mengakhiri tugas mulianya sebagai guru dalam pengabdiannya sepanjang 31 tahun 4 bulan. Sepanjang pengabdiannya, sang sesepuh telah mendedikasikan hidupnya pada dua sekolah dan empat kantor yakni SMPN 1 Omesuri, UPTD Buyasuri, UPTD Nubatukan dan SMPN 1 Nubatukan hingga purna tugas saat ini.


Sosok bapak Abdullah Liliweri dikenal sebagai pribadi yang sangat matang, rendah hati, saleh, dan sangat disiplin dalam bertugas. Motto hidupnya adalah disiplin kunci orang sukses. Motto hidupnya ini ternyata benar-benar beliau implikasikan dalam kehidupan pribadinya di lingkungan sekolah. 

Beliau selalu memastikan diri hadir tepat waktu, menyelesaikan tugas-tugas pokoknya dengan tanggungjawab penuh hingga tuntas, serta menjaga harmonisasi yang baik antar rekan guru dan pimpinan.

Dalam acara temu pisah bersama beliau, yang dikemas satu paket bersama perayaan HUT Kemerdekaan RI, 17/08/2020, sang sesepuh terlihat sangat tegar dan sehat, meski usianya telah memasuki usia senja, 60 tahun. Didampingi sang istri, Ny. Saleha Ibrahim, beliau hadir dan melepaskan semua kerinduan bersama seluruh rekan-rekan guru dan pegawai Spensa Nubatukan. 


" Saya akhiri perjuangan saya saat ini. Hari ini saya benar-benar merdeka bersama bangsa kita yang tercinta, Indonesia. Tugas mulia yang negara letakan di atas pundak saya untuk menjamin cerdasnya generasi bangsa dan lewotanah leuq auq - Lembata, saya letakan dengan terhormat hari ini. Juga kepada bapak Kepala Sekolah yang telah mempercayakan saya selaku wakil kepala sekolah urusan sarana, saya letakan hari ini. 

Semuanya saya kembalikan secara terhormat dan dengan penuh tanggung jawab. Secara simbolik, semua tugas mulia tersebut saya kembalikan melalui bullpoint biru yang saya akan sematkan  kembali pada saku baju bapak kepala sekolah," ujar sang sesepuh sambil menyematkan ballpoint biru pada saku baju kepala SMPN 1 Nubatukan.

Aksi terpuji dan bijaksana sang sesepuh tersebut disambut gembira oleh seluru guru dan pegawai Spensa Nubatukan dengan tepuk tangan meriah. Tindakan tersebut merupakan simbol kebijaksanaan dan kerendahan hati dari seorang yang sangat matang kepribadiannya. 



 


Tidak melihat usia, tidak melihat jabatan, tidak melihat pangkat dan golongan, namun tetap merendah dan dewasa dalam memberikan panutan. Tindakan mulia ini pula memberikan pembelajaran nilai yang sungguh terpuji kepada seluruh guru dan pegawai, bahwa tugas dan tanggungjawab yang diberikan oleh negara dan pimpinan, harus diselesaikan dan dikembalikan dengan terhormat dan bertanggungjawab. 

Seraya membungkuk memberikan penghormatan tertinggi kepada sang sesepuh, kepala SMPN 1 Nubatukan, Melky Muda Making,S.Pd memberikan apresiasi mendalam. 

" Atas nama pribadi saya, keluarga saya, dan juga segenap keluarga besar Spensa Nubatukan, saya mengucapkan limpah terima kasih sekaligus penghargaan yang mendalam kepada bapak Abdullah Liliweri. Sekian tahun ada bersama dan bekerja bersama-sama di bawah atap Spensa Nubatukan, kami telah belajar banyak. Kami telah diberikan banyak ilmu. Diberikan banyak contoh tentang bagaimana menjadi bijak dalam tugas dan pelayanan. Menjadi dewasa dan bijakasana dalam keputusan dan setiap tanggungjawab. 


Sepakat dengan apa yang dikatakan bapak KTU sebelumnya, bahwa hari ini, kami tidak mengucapkan kata selamat berpisah kepada bapak Abdullah. Yang ingin kami ucapkan sekarang adalah, semoga kita tetap bertemu terus, dan terus berbagi. Sekali lagi terima kasih banyak, bapak Abdullah. Tinggalkan segala sesuatu yang kurang berkenan selama bapak berada di rumah ini, dan bawalah saja hal baik sebagai cerita indah bagi generasi bangsa di luar sana," ujar Melky.

Acara temu pisah purna bhakti bapak Abdullah Liliweri dipadukan juga dengan acara temu pisah Dharmawanita bagi sang istri, Ny. Saleha Ibrahim, yang setia mendampingi suami selama bertugas. Pihak lemaga pendidikan juga menyerahkan bingkisan sebagai bentuk penghargaan dan bagian dari budaya sekolah kepada bapak Abdullah dan ibu. Dan acara ditutup dengan pengambilan dokumentasi bersama dan rekreasi. Itulah SPENSA NUBATUKAN dan kekeluargaannya yang terbangun kokoh hingga nanti. (M3)




 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama