SPENSA NUBATUKAN, hari ini mencatatkan namanya sebagai sekolah yang ketiga di Kabupaten Lembata, yang akan menjalankan belajar tatap muka di sekolah. Setelah hampir kurang lebih lima bulan mengajar dan belajar secara mandiri di rumah, manajemen Spensa Nubatukan terus melakukan evaluasi, inovasi, sosialisasi, dan refleksi internal.
Semua tahapan aktifitas tersebut di atas harus dilaksanakan guna terlaksananya proses belajar mengajar tatap muka seperti sedia kala. Meskipun, belajar tatap muka kali ini harus secara shift dengan kelas terbatas seperti diamanatkan dalam SKB empat menteri.
Uji coba belajar tatap muka hari ini, Jumad, 14/08/2020 dilaksanakan bagi seluruh siswa kelas IX Spensa Nubatukan. Selain bertujuan untuk membiasakan peserta didik dengan suatu budaya baru, kegiatan uji coba juga dilaksanakan guna mendapatkan rekomendasi kelayakan dari dinas kesehatan dan dinas pendidikan setempat. Rekomendasi adalah suatu syarat mutlak sebelum sebuah sekolah diijinkan untuk menjalankan aktifitas tatap muka di sekolah secara formal.
Hadir dalam kegiatan uji coba belajar tatap muka Spensa Nubatukan hari ini antara lain Kepala UPTD DPKO Kec. Nubatukan, Kepala Puskesmas Lewoleba, Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinkes Lembata, dan tim promosi keaehatan Puskesmas Lewoleba.
Pantauan media di lapangan, para peserta didik telah berada di depan gerbang sekolah sejak pukul 06.30 pagi. Antusiasme peserta didik datang ke sekolah sungguh luar biasa. Mereka hadir dengan mematuhi protokoler covid-19 yakni dengan memakai masker non medis. Di depan gerbang, satu per satu mereka diukur suhu tubuhnya dengan alat thermogun. Setelah itu, mereka sendiri langsung melaporkan suhu tubuh mereka ke wali kelasnya masing-masing yang telah duduk pada tempat yang disediakan. Setelah mendaftarkan diri dan suhu tubuh, mereka kemudian langsung mencuci tangan dan bergerak menuju kelas masing-masing yang telah dibagikan.
Beberapa guru dan pegawai terlihat berjaga-jaga di depan pintu kelas, sambil mengarahkan siswa untuk tetap tertib mematuhi protap covid-19. Di dalam kelas, para siswa langsung duduk rapih pada tempat duduk yang telah disiapkan. Jarak antar satu siswa dengan siswa yang lainnya adalah 1.5 meter. Sementara jumlah siswa dalam satu ruang belajar maksimal 18 orang dan minimal 15 orang.
Setelah siswa duduk dengam tertib, satu per satu para guru mulai masuk dan keluar kelas mengikuti roster belajar untuk hari ini. Belajar dilaksanakan dari jam 07.30 sampai pukul 10.00 wita. Tepat jam 10.00 wita, seluruh pembelajaran dihentikan dan satu persatu siswa keluar dari ruang kelas, di mulai dari kelas IX A.1 hingga kelas IXG.2. Semuanya meninggalkan sekolah dengan tertib.
Satu hari uji coba belajar tatap muka di dalam kelas, Spensa Nubatukan mendapatkan beberapa catatan penting dari tim assesment dari dinas kesehatan dan puskesmas kota Lewoleba. Pertama, Spensa wajib menyiapkan satu ruang kelas kosong untuk dijadikan ruang UKS di masa darurat covid-19. Ruang UKS tersebut wajib dilengkapi dengan semua sarana kesehatan dasar (P3K). Kedua, seluruh tim UKS Spensa Nubatukan yang berjumlah 10 orang, wajib punya tupoksi masing-masing secara jelas, setiap harinya. Ketiga, toilet siswa harus bersih dan ditambahkan lagi jumlahnya. Harus ada keseimbangan antara jumlah siswa dan jumlah toilet yang dimiliki. Keempat, karena siswa Spensa Nubatukan sangat banyak, maka kerjasama semua guru dan pegawai wajib terus ditingkatkan demi kelancaran proses pembelajaran di sekolah, dimulai dari kedatangan para siswa sampai kepulangannya. Kelima, Spensa Nubatukan wajib terus berkomunikasi intens dengan pihak Puskesmas Lewoleba guna mengawal kesehatan seluruh warga belajar. Keenam, Spensa Nubatukan segera bersurat ke dinas kesehatan dan dinas pendidikan terkait rencana tatap muka normal, agar segera mendapatkan rekomendasi.
Kepala Spensa Nubatukan, Melky Muda Making, S.Pd memberikan apresiasi kepada kerja keras semua tim assesment, para guru dan pegawai, serta para peserta didik kelas IX sepanjang proses kegiatan uji coba belajar tatap muka diterapkan.
" Terima kasih banyak untuk kita semua yang telah bekerja keras dari awal periode covid-19 hingga hari ini. Terima kasih bagi dinas kesehatan dan tim yang luar biasa berdedikasi dengan tugas pokoknya, melaksanakan sosialisasi dan assessment. Terima kasih kepada dinas pendidikan, yang melalui bapak kepala UPTD dan Koordinator Pengawas yang juga sangat bekerja keras mendukung dan memotivasi pihak sekolah. Terlebih ucapan terima kasih bagi para guru,pegawai dan anak-anak sekalian. Kita sudah membuktikan bahwa dalam kebersamaan, kita siap, kita bisa, dan kita sanggup," ujar Melky.