SPENSA NUBATUKAN GELAR MPLS DI UDARA

 


SMP Negeri 1 Nubatukan menggelar tiga hari kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi para peserta didik baru (kelas VII), melalui radio edukasi Spensa FM. Normalnya, kegiatan MPLS harus menjadi progran wajib di setiap satuan pendidikan sebelum aktifitas persekolahan dilaksanakan pada setiap awal tahun pelajaran. Namun, akibat adanya pandemi covid-19, hampir sebagian besar sekolah di tanah air tidak melaksanakan kegiatan MPLS secara langsung di sekolah karena sangat beresiko tertular corona, dan lebih dari pada itu, sangat bertentangan dengan protokol covid 19.

Spensa  Nubatukan adalah satu-satunya sekolah di kabupaten Lembata - NTT yang tetap menjalankan MPLS bagi para peserta didik barunya. Kegiatan memperkenalkan sekolah kepada para peserta didik ini dipandang sangat perlu untuk wajib dilaksanakan. Desain kegiatan MPLS di Spensa Nubatukan adalah melalui frequensi radio 99.9 M.Hz. Melalui radio edukasi SPENSA FM, sebanyak 240 peserta didik Spensa Nubatukan dipastikan mendapatkan layanan pendidikan melalui kegiatan MPLS selama tiga hari ke depan, yakni tanggal 3 - 5 Agustus 2020. 



Diketaui bersama bahwa tanggal 25 Juli 2020 lalu, Wakil Bupati Lembata, Dr. Thomas Ola Langoday telah meresmikan Radio Edukasi di masa darurat covid 19 milik Spensa Nubatukan yakni SPENSA FM, 99.9 M.Hz. 

Keberadaan radio edukasi ini ternyata sangat menjawab seluruh persoalan pembelajaran di Spensa Nubatukan pada periode pertama BDR lalu, Maret - Juni 2020. Fakta dan data menunjukan bahwa BDR pada periode lalu masih menampakan banyak kelemahan sekolah seperti tidak semua siswa Spensa Nubatukan memiliki gadget atau smartphone, keluhan orang tua tentang mahalnya pulsa data yang harus disiapkan, hingga kemampuan guru maupun peserta didik dalam memahami dan menggunakan aplikasi pembelajaran di masa BDR.



Berangkat dari hasil refleksi manajemen sekolah di masa BDR pertama di atas, maka lahirlah inovasi cerdas sekolah, yakni menghadirkan sebuah layanan pendidikan di masa pandemi covid 19 melalui siaran redio edukasi Spensa FM. Alhasil, meskipun tidak harus bersekolah dan tetap belajar rumah, para siswa Spensa Nubatukan tetap mendapatkan layanan pendidikan yang baik, termasuk mengikuti program Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dari rumah melalui udara (radio.red).

Pantauan media TerasEdu.Com di studio Spensa FM hari ini menunjukkan bahwa kegiatan MPLS bagi para siswa kelas VII dilaksanakan dengan bertanggungjawab dan sukses. Kegiatan MPLS dibuka langsung oleh Kepala SMPN 1 Nubatukan, Melky Muda Making,S.Pd. 

Dalam sambutannya Melky menjelaskan tentang pentingnya seorang peserta didik baru, mengenal lingkungan sekolahnya. Hanya dengan mengenal lingkungan sekolah secara baik, peserta didik akan punya kebanggaan tersendiri berada dalam suatu lingkungan yang membanggakan diri dan kehidupan belajarnya ke depan. Melky juga memberikan apresiasi kepada seluruh siswa dan orang tua/wali atas respon dan antusiasme yang sangat tinggi dalam mengikuti MPLS memalui radio dari rumah.


" Saya kira ini hal yang sangat baru bagi kehidupan anak-anak kita. Dunia mereka bukan dunia radio. Dunia mereka adalah dunia android. Meskipun aplikasi radio telah ada dan terpasang di setiap gadget mereka, namun tetap saja mereka akan kesulitan pada awalnya. Namun, endingnya selalu baik. Rasa ingin tahu mereka akan menghantarkan mereka pada pemahaman tentang pentingnya belajar dari rumah melalui radio sekolah. 

Saya memberikan apresiasi untuk semuanya. Terima kasih kepada segenap orang tua/wali yang turut mendukung sukses terselenggaranya MPLS pada tahun ini. Saya dengar, selain anak-anak secara pribadi mengikuti kegiatan MPLS dari rumah, namun ada juga orang tua yang kreatif, mengumpulkan anak-anak pada titik tertentu, disiapkan soundsystem yang baik dan anak-anak secara bersama mengikuti MPLS. Ini sungguh luar biasa dan patut diberi apresiasi tinggi. Kalau di MPLS saja orang tua sudah mendukung seperti ini,kita berharap hari Kamis, 6 Agustus 2020 nanti, pembelajaran melalui radio pun, anak-anak kita difasilitasi dan didukung seperti ini," Ungkap Melky.


Setelah acara pembukaan MPLS oleh Kepala Spensa Nubatukan, kegiatan dilanjutkan kembali dengan presentasi dua materi MPLS yakni Kesadaran Berbangsa dan Bernegara oleh Bapak Ahmad Heban,S.Pd.I, Wakasek Humas Spensa Nubatukan dan Wawasan Wiyata Mandala yang langsung dibawakan oleh Kepala SMPN 1 Nubatukan. 

Menariknya, dalam kegiatan MPLS by air ini, ada komunikasi yang dibangun antara para siswa peserta MPLS dan pemateri di studio Spensa FM. Ada siswa yang sempat mengirimkan SMS, mengucapkan salam bagi seluruh guru yang berada di sekolah, ada yang meminta diputarkan lagu-lagu kesukaan mereka, dan ads juga orang tua yang mengucapkan apresiasi dari rumah bagi para pendidik Spensa Nubatuka  di sekolah.

Dalam perencanaan, seharusnya hari ini, 3/8/2020 ada empat materi yang harus diselesaikan. Namun tepat pukul 11.00 Wita, jaringan listrik di kota Lewoleba mengalami pemadaman total, sehingga dua materi MPLS harus dipending sementara dan akan dilanjutkan pada materi hari kedua, Selasa, 4/8/2020. Kedua materi tersebut antara lain Mengenal Kurikulum Pembelajaran di Spensa Nubatukan yang dibawakan oleh Ibu Wakasek Kurikulum, dan Mengenal Gerakan Pramum Spensa Nubatukan yang akan dibawakan oleh kakak-kakak Pembina Putra dan Putri Gudep Spensa Nubatukan.


Selain dari studio, tim media TerasEdu juga melakukan penyisiran ke seluruh kota Lewoleba untuk melihat langsung antusiasme dan partisipasi anak dalam mengikuti MPLS. Tim menemukan adanya anak-anak yang dikumpulkan secara bersama pada titik tertentu oleh orang tua mereka, agar bersama mengikuti kegiatan MPLS. Di daerah seputaran Lusikawak, Wangatoa, Kotabaru, Kubur Cina, Tujuh Maret dan Walakeam. Namun, tim juga menemukan di beberapa titik di kota Lewoleba yang masih mengalami kendala sulitnya menjangkau frequensi radio Spensa FM.  Temuan ini telah dilaporkan ke manajemen Spensa Nubatukan, dan diharapkan dapat dicarikan solusi untuk ke depannya.

Lagi, kepala Spensa Nubatukan menjelaskan tentang teknik pendokumentasian file MPLS dan pembelajaran ke depan by air.

" Memang benar, kita harus selalu siap melakukan pembenahan dan perbaikan untuk mendapatkan hasil gemilang dari sebuah inovasi. Dan ini, bukan pekerjaan yang mudah. Bahwa saat ini ada kekurangan ini dan itu, kita harus terima. 

Kalau terkait teknik penyimpanan data, ini menarik. Manajemen Spensa Nubatukan mempunyai dua cara penyimpanan data. Yang pertama melalui video live (online)sehingga langung bisa diikuti oleh anak-anak dari rumah, apa saja yang dilakukan oleh bapak dan ibu gurunya di studio. Yang kedua, video offline. Dimana, semua aktifitas mengajar guru direkam audio-visualnya, diedit secara baik dan diposting ke grup facebook sekolah Sastra Ina Bao Puken, grup WA kelas, Website Sekolah dan Youtube. Sehingga semua data-data tersebut tetap terekam secara baik bagi anak-anak kita," tandas Melky. (M3)


 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama