Ini kepala sekolah baru, dan ini baru kepala sekolah. Muda, energik, inovatif dan visioner. Apresiasi dan penilaian ini layak disematkan baginya, atas apa yang telah ia lakukan pada SMPN 7 Maret, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata. Publik memberi kesan positip atas semua capaian, kinerja dan manajemen yang telah beliau terapkan guna mendorong SMPN 7 Maret, maju selangkah demi selangkah menuju gerbang kesuksesan.
Semenjak dilantik dan diberikan amanah untuk menjadi kepala sekolah pada Maret 2018 silam, Fransiskus Kaona, atau yang sering di sapa Pak Randus ini mulai menunjukan taringnya. Manajemen sekolah adalah target pertama yang ia benah.
Dan memang benar, setelah manajemen internal sekolahnya ditata secara baik, geliat majunya lembaga pendidikan mulai terasa. Kurikulum pembelajaran mulai terasa fresh, baik dari sisi pendidik maupun peserta didik. Sinergitas dibangun secara apik bagi semua komponen sekolah seperti pemerinta, guru, murid, dan orang tua. Sekolah mulai bersinar dan status sekolah model mulai dirasakan oleh semua warga belajarnya.
Satu demi satu prestasi sekolah mulai didulang. Apresiasi pun mulai berdatangan dari sana-sini. Demikian kerja keras sang pemimpin muda sehebat pak Randus, terbayar lunas dengan nama baik sekolah yang kian hari kian mengharum. Namun apakah cuma sampai di sini?
Pada fase awal serangan pandemi covid-19, banyak sekolah yang gugur, mati suri dan nyaris tak bernyawa, apabila manajemen sekolah dan kapasitas sang pemimpinnya kurang mumpuni.
Ini kenyataan. Sebab pandemi covid 19, dari sisi positip, sesungguhnya dapat dimaknai sebagai seorang penguji yang datang untuk menilai dan menguji, siapa pemimpin yang hebat dan mampu bertahan, atau sebaliknya siapa pemimpin yang lemah dan terbunuh.
Di bawah asuhan sang nahkoda cerdas sekelas Pak Randus, SMPN 7 Maret memastikan dirinya menjadi salah satu sekolah yang tetap bertahan, tetap berinovasi dan siap menang atas ujian tersebut.
Setelah ditelusuri lebih jauh, ternyata kunci dari kuatnya pertahanan SMPN 7 Maret-Lembata ini adalah terletak pada hebatnya sang kepala sekolah membuat kajian dan penelitian di sekolahnya. Semua fenomena dalam gerak majunya lembaga pendidikan dikaji secara ilmiah agar dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Ini kuncinya.
Tentu penelitian yang dimaksudkan di sini jangan dipahami sebagai sesuatu yang rumit, kompleks atau berat. Penelitian di sini, secara sederhana dipahami sebagai kumpulan langkah-langkah strategis yang harus diambil sang pemimpin sebagai jawaban atas refleksi pribadinya. Semua langkah yang diambil, harus didasari dengan teori-teori para pakar pendidikan sebagai landasan yang kokoh dalam membuat simpulan akhir secara tepat dan benar.
Salah satu karya hebat berupa penelitian tindakan sekolah yang akan beliau seminarkan pada seminar karya ilmiah guru, yang dihelat oleh Komunitas Sastra Ina Bao Puken, SPENSA NUBATUKAN 25-26 September 2020 mendatang adalah terkait penerapan media indo CBT dalam mengukur aspek pengetahuan peserta didik di SMPN 7 Maret -Lembata. Seberapa efektifkah model test berbasis komputer itu diterapkan di SMPN 7 Maret guna mengukur kemampuan siswa dari aspek pengetahuan.
Wow..! Luar biasa. Ini baru kepala sekolah, dan ini kepala sekolah baru. Jadi penasaran untuk mengikuti presentasi sang pemimpin hebat sekelas pak Randus.
Bagaimana dengan bapak/ibu kepala sekolah yang lain? Ayo, tunjukan dan buktikan bahwa anda adalah salah satu dari barisan para kepala sekolah hebat dan layak diberi apresiai atas kerja hebat ands. (M3)