BIDANG SMP DINAS PKO KABUPATEN LEMBATA BENTUK CLUSTER SOSIALISASI PENGISIAN INSTRUMEN MUTU TAHUN 2020



 

Bidang SMP Dinas PKO Kabupaten Lembata membentuk 4 cluster pelayanan pengisisan instrumen pemetaan mutu tahun 2020. Keempat cluster tersebut adalah cluster Kecamatan Omesri-Buyasuri, cluster Kecamatan Ile Ape-Ile Ape Timur-Lebatukan, Cluster Kecamatan Atadei-Nubatukan, dan cluster Kecamatan Nagawutun-Wulandoni.

Pembagian cluster ini dinilai sangat efektif dan efisien sebab dalam sekali kegiatan sosialisasi, ada sekian banyak sekolah jenjang SMP di wilayah kecamatan tersebut langsung dilayani. Diketahui bahwa kegiatan sosialisasi pengisian instrumen mutu pendidikan di tahun 2020 dan di masa pandemi sangat penting dilaksanakan guna mendapatkan gambaran tentang peta kualitas pendidikan di negara kita. 

Hingga hari ini,Sabtu,6/11/2020, bidang SMP Dinas PKO Kabupaten Lembata telah menyelesaikan dua cluster, yakni cluster kecamatan Omesuri-Buyasuri dan Cluster Lebatukan-Ile Ape-Ile Ape Timur, bertempat di dua titik kegiatan, yakni pada SMPN 2 Buyasuri-Roho pada tanggal 5 November 2020 dan SMPN 2 Lebatukan pada tanggal 6 November 2020. 

Masih ada 2 cluster tersisa yakni Cluster Kecamatan Atadei dan Nubatukan, yang dalam rencana akan dilaksanakan pada hari Senin, 9/11/2020 mendatang, bertempat di SMPS St. PIUS X Lewoleba. Sementara itu, cluster Nagawutung - Wulandoni akan difinalkan pada hari Rabu, 11/11/2020.

Koordinator pengawas jenjang SMP, Ignasius Ite,S.Pd menegaskan bahwa intrumen mutu tahun 2020 wajib diisi oleh setiap satuan pendidikan. Tidak boleh ada satu satuan pendidikan pun di kabupaten Lembata yang melewatkan permintaan data penting tersebut. 

Mengapa demikian? Sebab di masa pandemi, seperti sekarang, sangatlah dibutuhkan sebuah parameter yang baik guna mengukur kualitas pendidikan bangsa kita. Dan hal itu, sangat ditentukan dari seberapa bertanggungjawabnya semu satuan pendidikan  di wilayah kita dalammenyelesaikan semua tuntutan data ini secepat bisa. 

" Kita harus komit. Dengan mengisi intrument mutu secara tepat,cepat dan bertanggungjawab, kita termasuk membantu negara untuk tidak salah memberikan pelayanan balik kepada setiap satuan pendidikan di dalamnya, khususnya anak-anak genrrasi bangsa kita, termasuk di tanah Lembata. 

Akurasi dan kebenaran data di setiap satuan, bapak/ibu kepala sekolah yang lebih tahu. Oleh karena itu, bersama operator sekolah masing-masing, pada kesempatan pertama mohon dijawab seluruh permintaan data yang dibutuhkan melalui aplikasi di tangan bapak dan ibu sekalian tersebut secara benar," ujar Ignas memberikan stressing dan motivasi  kepada para kepala sekolah dan operator yang hadir dalam kegiatan sosialisai tersebut.

Kabid SMP, Silvester Nilan, S.Pd: Perencanaan, Proses dan Evaluasi Harus Dari Sekolah.



Selama dua hari kegiatan bersama kepala sekolah dan operator terkait pengisian instrumen mutu dan hal-hal urgent lainnya di bidan SMP, Kepala Bidang SMP, Silvester Nilan,S.Pd memberikan motivasi dan dukungan bagi para kepala satuan pendidikan pada jenjang SMP tentang pentingnya memahami tugas dan tanggungjawab selaku penanggungjawab utama di setiap satuan pendidikan.

" Tanggungjawab seorang kepala satuan pendidikan itu sangat besar. Mulai dari tahap perencanaan program, melaksanakan program hingga hasil dan evaluasi, semuanya dilaksanakan di setiap satuan pendidikan, tentu di bawah kewenangan dan tanggungjawab bapak dan ibu kepala sekolah.

Sebentar lagi, tahun anggaran 2020 pun akan kita tutup. Bagaimana dengan tanggungjawab kita selaku pengguna anggaran di tingkat satuan? Bagaimana dengan kurikulum mandiri yang telah disepakati untuk digunakan di kabupaten Lembata selama pandemi? Apakah berjalan lancar? Apakah ada kendala dalam penerapannya? Bagaimana dengan fisik dokumen kurilulumnya. Apakah sudah tersedia di sekolah? Apakah sudah disahkan? Bagaimana dengan progres DAK Fisik tahun 2020 bagi para sekolah jenjang SMP Penerima? 

Dan hari ini, kita bicarakan sesuatu yang sangat esensial yakni instrumen mutu. Sudahkan instrumen ini kita isi secara bijaksana dan bertanggungjawab guna mendapatkan semacam evaluasi diri pendidikan di satuan kita, di kabupaten kita, atau di negara kita? Kejujuran kita dalam menginput data tentang rencana, program, evaluasi dan hasil sangat dibutuhkan di sini," papar Silvester.

Ketua MKKS Kab. Lembata, Melky Muda Making,S.Pd: Secepatnya kita siapkan bimtek penyusunan dokumen kurikulum mandiri dan muatan lokal di Kabupaten Lembata.



Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kabupaten Lembata, Melky Muda Making,S.Pd menjelaskan bahwa dalam kesempatan pertama, MKKS harus siap menjadi penolong setiap satuan pendidikan yang masih mengalami kesulitan dalam penyusunan dokumen Kurilulum Mandiri.

" Saya melihat, masih banyak di antara kita yang belum punya dokumen kurikulum mandiri. Ingat, secara kabupaten Lembata, pada tanggal 4 Agustus 2020 lalu, kita telah bersepakat untuk menggunakan opsi Kurikulum Mandiri untuk tahun pelajaran 2020/2021, atau selama masa pandemi covid 19. 

Konsekwensi dari keputusan ini, tentu harus ada. Paling pertama adalah, sekolah mesti harus menyusun dokukem kurikulum di satuannya. Kurikulum mandiri memberi ruang bagi setiap satuan untuk menyusun dan mengembangkan kurilukulum di satuannya masing-masing secara mandiri, berdasarkan potensi dan sumber daya yang dimiliki. Tentu, akan ada beda antar kurikulum di sekolah-sekolah besar dengan sekolah kecil, sekolah-sekolah di kota maupun di desa. Mengapa? Karena situasi dan sumber daya kita berbeda-beda.

Dan ingat, apa yang kita susun atau kembangkan dalam kurilulum kita, akan kita laksanakan hingg tahun ini berakhir. Artinya, sampai bulan Juni 2021 mendatang, kurikulum kita akan tetap seperti ini," papar Melky.

Menurutnya, selama kegiatan safari ke dua cluster ini, yang ditemukan adalah kesulitan yang sama yakni belum adanya dokumen kurikulum mandiri yang disusun secara baik dan teratur di satuan pendidikan. Alasannya adalah karena belum ada semaçam bimtek dalam memahami dan menyusun kurilulum mandiri.

" Rata-rata teman-teman kepala sekolah keluhkan tentang masih sulitny menyusun sebuah dokumen kurikulum mandiri. Oleh karena itu, solusinya adalah kita akan laksanakan bimtek selama beberapa hari guna bahas tuntas persoalan dokumen kurikulum mandiri. Secepatnya kita akan undang seluruh kepala sekolah dan para wakasek kurikulumnya masing-masing guna memahami persoalan ini," pungkas Melky.

Ady Da Silva,S.Pd: Agupena Siap Bantu Guru Menulis.



Pernyataan ini disampaikan secara tegas oleh ketua Agupena terpilih Antonius Da Silva, atau yang biasa disapa Ady Da Silva,S.Pd. 

Menurutnya, persoalan pelik guru selama ini adalah bagaimana menjawab regulasi. Bahwa untuk mendapatkan semua hak-haknya, guru mesti harus menulis. Bahkan hingga mempublikasi. Dan tugas-tugas ini terasa sekian beratnya oleh sejumlah guru. 

Dalam keputus-asaannya, kelompok guru ini lalu memgambil jalan pintas. Menghalalkan segala cara yang kurang baik seperti membeli karya tulis, artikel, hingga bentuk-bentuk plagiat dan ketidakjujuran intelektual lainnya.

" Agupena Lembata siap menolong guru untuk menulis. Kalau selama ini rekan-rekan guru masih jauh, merapatlah. Berhenti melaksanakan sesuatu secara pintas seperti contoh-contoh yang kurang bagus di waktu lalu. Kita guru profesional. Jangan nodai profesionalisme kita dengan uang. 

Di masa kepemimpinan saya ke depan, saya pastikan semua guru mendapatkan hak-haknya secara tepat dan benar, jika melalui jalan yang Agupena rintis. Kita akan siapkan dan pilih para pengurus dan koordinator wilayah di setiap kecamatan. Sehingga, kalau ada kegiatan apapun itu di kecamatan dan kita diundang, saya pastikan untuk support," tegas Ady. 

Berdasarkan schedule kegiatan Bidang SMP, kegiatan serupa akan dilanjutkan pada hari Senin, 9 November 2020 mendatang untuk cluster kecamatan Atadei-Nubatukan, dan pada hari Rabu, 11 November 2020 untuk cluster Nagawuntung-Wulandoni. Sukses untuk para kepala SMP se-kabupaten Lembata.(m3)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama