Organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Lembata menggelar konferensi daerah pada Senin, 28/12/2020, di Aula SDI Waikomo I, Lewoleba-Lembata.
Konferensi Daerah PGRI Lembata yang digelar 5 tahun sekali ini, sebagai tanda telah berakhirnya satu periode masa bhakti kepengurusan organisasi, dan harus dilakukan pemilihan badan pengurus untuk periode selanjutnya.
Drs. Yoakim Nuba Baran, yang adalah figur Ketua PGRI Lembata pada periode sebelumnya, kembali terpilih pada periode 2020-2025. Dari 9 utusan pengurus PGRI Kecamatan di Kabupaten Lembata, yang hadir dalam konferensi tahun ini hanya dari 7 utusan kecamatan yakni kecamatan Omesuri, Kecamatan Ile Ape, kecamatan Ile Ape Timur, kecamatan Ile Ape, kecamatan Nubatukan, kecamatan Nagawutung, kecamatan Atadei dan Wulandoni. Sementara kecamatan Lebatukan dan Buyasuri dipastikan tidak hadir dalam konferensi tersebut.
Dari 7 kecamatan yang hadir tersebut, 5 kecamatan memilih Drs. Yoakim Nuba Baran kembali menjadi ketua PGRI Kabupaten Lembata, sementara 2 kecamatan yakni kecamatan Nagawutung dan Nubatukan menghendaki PGRI Lembata harus dipimpin oleh figur guru mileneal atas nama Melkior Muda Making, S.Pd, Kepala SPENSA NUBATUKAN.
Dengan demikian, secara perolehan dukungan suara utusan pengurus kecamatan yang hadir, maka dipastikan, Drs. Yoakim Nuba Baran kembali pimpin PGRI Lembata 5 tahun ke depan (2020-2025).
Salah satu agenda lain dalam konferensi ini pula adalah, ketua terpilih wajib melengkapi badan pengurusnya untuk langsung dilantik oleh ketua PGRI Provinsi NTT.
Berikut adalah nama-nama Badan Pengurus PGRI Lembata periode 2020-2025:
A.Dewan Pembina:
1. Eliaser Yentji Sunur,ST,MT (Bupati Lembata).
2. Dr. Thomas Ola Langoday, M.Si (Wakil Bupati Lembata).
3. Petrus Gero,S.Sos (Ketua DPRD Kab. Lembata).
4. H. Ishak Sulaiman,S.Ag (Kepala Kemenag Kab. Lembata).
5. Silvester Samun,SH (Kadis PKO Kab. Lembata)
B. Pengurus Harian:
1. Drs. Yoakim Nuba Baran (Ketua)
2. Fransiskus Terong,S.Pd (Wakil Ketua)
3. Melkior Muda Making,S.Pd (Wakil Ketua)
4. Kaletus Marselinus Lako Udak,S.Pd (Sekretaris)
5. Atanasius Duli,S.Pd (Wakil Sekretaris)
6. Yuliana Lipa,S.Pd (Bendahara)
7. Wulan Cahyanisti, S.Pd (Wakil Bendahara)
C. Bidang-Bidang:
1. Organisasi dan Kaderisasi: Yustinus Mado, S.Ag
2. Pengembangan Profesi: Andreas F.X. Lawe Odung,S.Pd
3. Pengembangan Karir: Antonius Da Silva,S.Pd
4. Penegakan Kode Etik, Advokasi Bantuan Hukum dan Perlindungan Profesi: Petrus Dolu Uran, SH.
5. Penelitin dan Pengabdian Masyarakat:Lambertina Saku, S.Pd
6. Pembinaan dan Pengembangan Lembaga Pendidikan: Kristoforus Lera, M.Pd
7. Kerjasama dan Pengembangan Usaha: Helena Lose, S.Pd
8. Kesejahteraan dan Ketenagakerjaan: Benediktus Boli,S.Pd
9. Pemberdayaan Perempuan: Lusia Gelu,S.Pd
10. Komunikasi dan Informasi: Abu Rasyid Ridho,S.Pd
11. Olahraga, Seni dan Budaya: Hendrikus Dawan,S.Pd
12. Pembinaan Kerohanian dan Kharakter Bangsa:Petrus Yosep Polur,S.Ag
13. Hubungan Luar Negeri: Marini Rosita Romakia,S.Pd
14. Pengembangan Pendidikan Khusus dan Non Formal: Marselinus Kroit, S.Psi
TANTANGAN PGRI LEMBATA PERIODE 2020-2025
Ketika organisasi PGRI mulai direvitalisasi dari Pengurus Besar hingga ke Daerah, maka Badan Pengurus PGRI Kabupaten Lembata pun demikian.
Pertama, Data Keanggotaan.
Dalam sambutannya ketika melantik Badan Pengurus PGRI Kabupaten Lembata, Ketua PGRI Provinsi NTT, Drs. Simon Petrus Manu menjelaskan, bahwa tantangan untuk semua pengurus PGRI di daerah dalam wilayan provinsi NTT adalah data guru.
PGRI Lembata harus segera kerja keras dan mendata para guru dari jenjang TK/Paud hingga SMA/SMK untuk mendapatkan gambaran tentang peta kekuatan organisasi di tingkat daerah. Selain dari pada itu, guru-guru yang telah terdata, PGRI Kabupaten Lembata wajib membantu proses Kartu Keanggotaan PGRInya.
Kedua, Tunggakan Iuran Anggota Tahun 2020.
Tunggakan iuran PGRI Kabupaten Lembata tahun 2020 cukup besar. Hal ini tentu berkaitan dengan lemahnya sistem manajemen keuangan organisasi. Banyak iuran yang mandeg dan tidak terdata baik.
Dari laporan bendahara PGRI Provinsi Nusa Tenggara Timur, Susan Neno, dilaporkan bahwa:
1. Tunggakan Iuran PGRI Lembata ke PB PGRI Pusat tahun 2014-2020 sebesar Rp. 25.720.000.-
2. Tunggakan Iurab PGRI Lembata ke PGRI Provinsi NTT dari tahun 2014-2020 sebesar Rp. 51.440.000,-
Catata:
Sejak Januari 2021, Iuran PGRI untuk anggotanya adalah sebesar Rp.6000/bulan.
Ketiga, Peningkatan Pelayanan Organisasi.
Pemandangan Umum yang dilakukan oleh ketujuh kecamatan yang hadir dalam konferensi PGRI Daerah Kabupaten Lembata ke XXII adalah nyaris sama, yakni pelayanan organisasi belum maksimal.
Guru-guru seakan berjalan sendiri, mengurus nasib hidupnya sendiri, mencari jalan keluar atas persoalan yang menimpa dirinya dan profesinya secara sendiri-sendiri, satuan pendidikan juga demikian. PGRI masih jauh dari harapan. PGRI bahkan belum dirasakan manfaat dan kehadirannya dalam profesi para guru di Kabupaten Lembata.
Oleh karena itu, diharapkan Pengurus yang baru periode 2020-2025 ini wajib segera melaksanakan revitalisasi organisasinya dalam banyak hal, khususnya dalam kaitan dengan pelayanan organisasi terhadap para guru dan profesi.
TUGAS URGENT PENGURUS BARU
Paling lambat 6 bulan setelah dilantik, pengurus PGRI Kabupaten Lembata harus memfasilitasi terlaksananya Konferensi Cabang atau Konferensi PGRI di sembilan kecamatan yang ada di Kabupaten Lembata.
Setelah konferensi Cabang selesai dilaksanakan, diharapakan adanya spirit baru dalam organisasi profesi para guru di Lembata dalam berkarya.
Proficiat bagi pengurus PGRI Lembata yang baru di pilih dan dilantik dalam Konferensi Daerah XXII, tahun 2020. Emban amanah dan kepercayaan ini dengan iklash dan bertanggungjawab. Tuhan dan Lewotanah memberkati. (M3).